Rabu, 24 Oktober 2012

KHUTBAH PERTAMA ‘IEDUL-FITHR


KHUTBAH PERTAMA ‘IEDUL-FITHR
Ahad-19/08/2012 di Masjid Nurul-ihsan

الله أكبر (سبع مرة), الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا, لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده و هزم الأحزاب وحده , لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه , مخلصين له الدين ولو كره الكافرون .
الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره ونتوب إليه وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، إله الأولين والآخرين، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، وحبيبه وخليله، وأمينه على وحيه، بلغ الرسالة، وأدى الأمانة، ونصح الأمة، وجاهد في الله حق جهاده، تركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك، فصلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه ومن سار على نهجه، واقتفى أثره ودعا بدعوته إلى يوم الدين.
أما بعد:
فأوصيكم - أيها الناسُ - ونفسي بتقوى الله، فمَن اتقى اللهَ وقاه، ومَن لجأ إليه حماه، وأسعدَه وما أشقاه، يقول الله جلّ في علاه: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ } { آل عمران :102 } .
Allahu akbar 3 X wa lillahilhamd …
            Di hari yang fithri ini, Wajah-wajah ceria dan riang tersemburat di tengah-tengah kaum muslimin. Terlihat anak-anak kecil, remaja, orang tua, laki-laki dan wanita  dengan pakaian-pakaian kebahagian ikut menyemarakkan suasana. rumah-rumah dibersihkan lantai dan kacanya dari debu-debu dan kotoran, pintu-pintu dan jendelanya dihiasi dengan kain gorden yang indah, dan tidak luput pula hidangan khas hari raya telah sedia menanti di atas meja dengan berbagai aneka ragam makanan yang memang diperuntukkan menyambut hari raya, bukan makanan untuk melampiaskan hawa nafsu dan selera yang sebulan penuh terhalang menikmatinya, tetapi makanan yang diperuntukkan untuk memperkuat  tali silaturrahmi yang selama ini barangkali sudah hampir mendekati jurang kehancuran. Kaum muslimin di berbagai belahan bumi mana pun, di rumah-rumah, di jalan-jalan, di pasar-pasar,  meninggikan suara sahut menyahut melantunkan takbir, tahlil dan tahmid (Allahu akbar 3 X, la ilaha illallahu Allahu akbar walillahilhamd). Semuanya meninggikan kalimat-kalimat ilahi. Tanpa disadari, alampun ikut merayakan hari yang suci ini, alam juga ikut melantunkan kalimat-kalimat takbir, tahlil, dan tahmid dengan lisan yang sesuai dengan keadaannya, manusia tidak mengerti karena itulah kelemahannya. Hari ini merupakan hari persatuan kaum muslimin, di belahan bumi mana pun umat islam merayakannya, bukti kemenangan ketakwaan mengalahkan hawa nafsu.

Allahu akbar 3 X walillahilhamd…
Sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah, bulan yang teramat agung dari sekalian bulan, syahrur-rahmah (bulan rahmat), wa syahrul-maghfirah (bulan pengampunan), wa syahru al-‘itqum-minnaar (bulan pembebasan dari api neraka), yaitu bulan ramadhan. Bulan yang paling mulia di sisi Allah  ta’ala. Pada siangnya kita- kaum muslimin berpuasa dan pada malamnya kita menghidupkan malamnya dengan qiyamullail. Kita mengisi bulan ramadhan dengan berbagai macam bentuk ibadah sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, sembari mengharapkan pahala dan takut akan siksaanNya. Kemudian, hari-hari dan malam-malam yang penuh kemuliaan itu pun sudah berlalu, kita telah melewati salah satu fase dari fase-fase kehidupan kita yang tidak akan kembali lagi, tetapi yang tetap tinggal adalah apa yang kita tinggalkan dari bulan itu berupa kebaikan atau keburukan sebagai bekal menghadapi hari akhirat, di hari yang tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali orang yang datang ke hadapan Allah subhanahu wata’ala dengan membawa hati yang sehat, hati yang selamat. Allah swt berfirman:
{ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ } [الزلزلة:7-8].
{ يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ * يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَراً وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَداً بَعِيداً } [آل عمران:28-30]

Beruntunglah bagi orang yang beruntung dan merugilah bagi orang yang merugi di bulan itu. Merugi bagi orang yang menyia-nyiakan ibadah puasa di dalamnya. karena ia telah meruntuhkan salah satu rukun dari rukun-rukun syariat islam. Merugi bagi orang yang menuruti 2 syahwatnya; syahwat perut dan syahwat kemaluannya. Hari-harinya di bulan itu, Ia biarkan kedua matanya melihat apa yang diharamkan Allah ta’ala, membiarkan telinganya mendengarkan apa yang dibenci Allah ta’ala, dan melakukan berbagai macam perbuatan yang mendatangkan murka Allah tabaraka wa ta’ala. Ia membiarkan hatinya menikmati segala kenikmatan dunia yang akan sirna. Ia menghabiskan seluruh waktunya dengan begadang (berbicara pada malam hari) dengan ucapan yang sia-sia dan banyak tertawa dan bersenda gurau, sehingga ia telah menyia-nyiakan curahan rahmat Allah ta’ala.
Juga, merugi bagi orang yang bakhil (menahan) sebagian rezki yang Allah berikan kepadanya terhadap orang-orang fakir. Hal ini berarti ia telah menghancurkan salah satu pondasi dari pondasi-pondasi iman yaitu al-ukhuwwah al-islamiyah (persudaraan se-islam), padahal persaudaraan se-islam adalah hubungan yang paling erat di sisi Allah dibandingkan dengan persaudaraan senasab. Termasuk juga orang yang merugi di bulan itu, adalah orang yang tidak mendekatkan dirinya dengan Al-qur’an ul-karim. Berarti ia telah mengharamkan dirinya mendapatkan berkahnya yang telah Allah janjikan untuk orang-orang yang bertakwa.
Barangsiapa yang merugi di bulan ramadhan di tahun ini, maka tidak pantas baginya untuk larut dalam ratapan kesedihan dan berputus asa dari rahmat Allah ta’ala. Karena Allah ta’ala berfirman dalam Q.s az-zumar:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54) وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ (55)

Sebaliknya, yang wajib dilakukan oleh orang yang khasir (merugi) adalah mengoreksi dirinya, mengenali kelemahan-kelemahannya, memperjuangkan agama Allah karena Allah, memaksakan dirinya untuk mendapatkan ridhaNya, membiasakan dirinya berpuasa pada hari-hari diberkahi sebagaimana yang diinginkan Allah. Senantiasa memberi sebagai ganti kebakhilan, senantiasa mencintai sebagai ganti membenci, senantiasa mengikat diri dengan al-qur’an sebagai ganti menjauhinya, senantiasa menahan diri dari segala perkara yang diharamkan Allah ta’ala, sehingga apabila datang bulan ramadhan berikutnya –insyaAllah-, ia dapat menghadapinya dengan diri yang sudah terlatih (terbiasa) dalam bermu’amalah dengan Rabbnya di bulan itu. ia dapat melepaskan dirinya dari penyakit-penyakit jiwa yang dapat membinasakannya. Allah ta’ala maha penolong bagi setiap orang yang berkehendak meminta pertolonganNya, dan sangat senang kepada orang yang kembali dengan taubat di hadapanNya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.s al-baqarah: 222:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ (222)

Allahu akbar 3 X la ilaha illah Allahu akbar walillahilhamd …
            Sesungguhnya, meskipun bulan ramadhan telah berlalu, tetapi amalan-amalan yang dilakukan sebagai seorang muslim dalam rangka mentaati Tuhannya dan konsisten di atas ajaran islam itu tidak memiliki akhir kecuali dengan kematian. Allah ta’ala berfirman:
{ وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ } [الحجر:99].
Hendaklah setiap jiwa mewaspadai dirinya terjerumus, terjerambab kembali ke lembah ma’siat setelah ramadhan, karena Tuhan pemilik bulan-bulan itu hanya satu yaitu Allah ta’ala ( tidak ada istilahnya Tuhan di bulan ramadhan, tuhan di bulan syawal, dan tuhan di bulan  zul-qa’dah). Maka, seburuk-buruk kaum adalah orang yang hanya mengenal Tuhan pada bulan ramadhan, atau seburuk-buruk kaum adalah orang yang tidak mengenal Allah kecuali pada satu bulan dengan berbagai sikap berlebih-lebihan dan kelengahan, sedangkan pada sebelas bulan lainnya ia melakukan kema’siatan.

Ma’asyiral-muslimin jama’ah shalat ied yang dimuliakan Allah swt…
Bertakwalah kepada Allah dan jangan anda hancurkan apa yang telah anda bangun dengan berbagai bentuk amal shaleh pada bulan ramadhan, karena di antara tanda diterimanya kebaikan adalah kebaikan itu diiringi oleh kebaikan lainnya. Kembali kepada kema’siatan setelah bertaubat darinya merupakan keburukan di atas keburukan dan dosa yang lebih besar dari sebelumnya. Di hadapan kita terdapat timbangan yang akan menimbang kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kita. Allah ta’ala berfirman:
{ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ * وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ * تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ } [المؤمنون:102-104].

Ma’asyiral-muslimin…
            Orang yang memperhatikan dan merenungkan keadaan kebanyakan kaum muslimin pada hari ini, setelah berlalunya bulan ramadhan, terdapat kelompok-kelompok yang bermacam-macam dan kondisi yang berbeda-beda di antara mereka ketika di bulan ramadhan dan setelah ramadhan. Hal itu, kaum muslimin hari ini terbagi menjadi beberapa kelompok setelah ramadhan, di antara mereka ada yang tetap istiqomah melakukan ketaatan kepada Allah, membaca kitabNya, menjaga shalat 5 waktunya dan ibadah-ibadah lainnya, serta menjauhi perkara-perkara yang diharamkan. Sungguh keberuntungan bagi mereka yang diterima amal ibadahnya. Sungguh keberuntungan bagi orang yang mengikuti jejak-jejak para salafussoleh, mereka yang berdoa kepada Allah selama 6 bulan (sebelum ramadhan) agar mereka mendapatkan bulan ramadhan, kemudian berdoa 6 bulan setelahnya agar ibadah yang mereka lakukan di bulan ramadhan diterima di sisi Allah ta’ala. Seluruh waktu mereka bernilai ibadah.
            Di antara manusia dengan sangat disayangkan, ada yang merasakan puasa di bulan ramadhan lebih berat baginya dari pada mendaki gunung yang tinggi menjulang dan ia selalu berangan-angan kapan datangnya hilal bulan syawal, kapan terdengar takbiran, agar ia dapat berhari raya-berlebaran dan kembali dengan leluasa melanggar syariat-syariat agama. Orang seperti ini telah meneguk racun cinta kepada kemaksiatan dan kemungkaran ke dalam hatinya serta membenci ketaatan dan sarana-sarana mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Tidak ada pengaruh bulan ramadhan bagi diri dan hatinya, ia kembali meninggalkan masjid, mushaf al-qur’an, kembali memenuhi nafsu syahwatnya, kelalaian, kerusakan-kerusakan, permainan, senda gurau dan lain-lainnya. Itulah yang terjadi sekarang ini di tengah-tengah kaum muslimin. La haula wa la quwwata illa billahi..!   
            Kenyataan yang memilukan ini tidak ada yang meridhainya kecuali A’daaul-islam (musuh-musuh islam), mereka selalu menunggu kesempatan kapan umat islam lengah sehingga mereka dengan laluasa dapat menggelincirkan agama dan akidah umat islam, bahkan mereka mengerahkan segala kemampuan dan kekuatan baik berupa waktu, energy, materi, dan lain-lainnya, yang dapat menghalangi-halangi kaum muslimin dalam melaksanakan ajaran agamanya. Inilah kenyataan yang tidak disadari oleh sebagian besar kaum muslimin. Betapa hinanya kita, jikalau orang-orang kafir bersungguh-sungguh dalam kebatilannya untuk menyesatkan umat islam, sedangkan kita berada di atas kebenaran lalai dalam mempertahankan kebenaran itu.
            Apa arti kebanggaan sebagai umat islam, sedangkan kita tidak mengerti hakikat islam yang benar, hakikat keimanan, tidak mengerti hukum-hukum islam, tidak pandai mengerjakan shalat yang benar, apa itu al-qur’an, siapa itu rasulullah saw?. Pertanyaan-pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan belajar.

Ma’asyiral-muslimin jama’ah shalat ied yang dimuliakan Allah swt…
            Tidak ada yang akan merubah diri kita ini kecuali diri kita sendiri. Apakah kita ingin merubahnya kepada arah yang lebih baik atau merubahnya ke arah yang lebih buruk. Pilihan ada ditangan kita masing-masing, sebab itulah Allah membekali kita dengan akal agar dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan hati menetapkan dan mengokohkannya, bukan dengan nafsu, karena nafsu lebih cenderung kepada keburukan. Firman Allah ta’ala Q.s ar-ra’d ayat 11:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
            Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama senantiasa memperkuat akidah kita dan memperdalam pengetahuan kita tentang ajaran islam serta istiqomah melaksanakannya. Selalu melakukan ketaatan kepada Allah, menegakkan amar ma’ruf dan nahyi munkar, dan membimbing generasi-generasi kita ke jalan yang benar. Mudah-mudahan kejayaan islam yang kita tunggu-tunggu sudah berada di pintu gerbangnya.
بارك الله لي ولكم في القرآنِ العظيمِ، ونفعني وإياكم بسنةِ النبيِ الكريمِ، عليه أفضلُ الصلاةِ وأزكى التسليمِ، أقولُ ما تسمعونَ وأستغفرُ اللهَ لي ولكم من كلِّ ذنبٍ فاستغفروه إنه هو الغفورُ الرحيمُ.

KHUTBAH KEDUA ‘IEDUL-FITHR
Ahad-19/08/2012 di Masjid Nurul-ihsan

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر .. الله أكبر كبيراً ، والحمد لله كثيراً وسبحان الله بكرة وأصيلاً. الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين، والصلاة والسلام على المبعوث رحمةً للعالمين وقدوةً للخلائق أجمعين، نبينا محمدٍ وعلى آله وصحبه الطيبين الطاهرين ومن سار على نهجهم إلى يوم الدين.
أما بعد:
فاتقوا الله عباد الله، اتقوه حق التقوى، وراقبوه في السر والنجوى، واشكروه جل وعلا أن هداكم للإسلام، ووفقكم للصيام والقيام، وعلى ما تنعمون به في هذه الأيام من أيام عيد الفطر المبارك.

Ma’asyiral-muslimin
Sesungguhnya menandingi nikmat ibadah di bulan ramadhan dengan melakukan perbuatan maksiat selepas ramadhan termasuk perilaku mengganti nikmat Allah dengan kekufuran, barangsiapa yang telah berazzam (bertekad) kembali lagi kepada perbuatan maksiat selepas ramadhan, maka hendaklah ia merasa khawatir ibadah puasanya ditolak oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman Q.s an-nahal ayat 92:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (92)
Sesungguhnya bulan demi bulan, tahun demi tahun, malam-malamnya dan siang-siangnya semuanya adalah pembatas-pembatas ajal manusia dan waktu-waktu beramal, kemudian waktu itu berlalu  dengan segera dan  hilang dengan cepatnya. Dan yang tetap tinggal yang tidak akan sirna, senantiasa ada yang tidak berubah dalam segenap waktu adalah Tuhan yang esa, Ia selalu mengawasi dan menyaksikan perbuatan-perbuatan hamba-hambaNya.
Bertakwalah kepada Allah ta’ala, teruslah mentaatiNya dan meninggalkan perbuatan mendurhakaiNya, karena setiap waktu yang disia-siakan oleh seorang hamba dari ketaatan kepada Allah, maka ia adalah orang yang merugi. Setiap saat yang ia lalai dari zikir kepada Allah, maka pada hari kiamat ia akan menyesalinya. Allah ta’ala berfirman:
{ مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ } [فصلت:46].
Ma’asyiral-muslimin…
            Sesungguhnya karunia Allah ta’ala terus-menerus tercurah kepada anda, musim-musim ampunan senantiasa datang silih berganti bagi orang yang diberikan taufik oleh Allah dalam memanfaatkannya. Setelah selesai bulan ramadhan penuh berkah, tidak lama lagi bulan haji ke baitullah al-haram sudah menanti, sebagaimana orang yang berpuasa dan qiyamullail pada bulan ramadhan Allah akan mengampuni dosanya. Demikian pula bagi orang yang haji ke baitullah dan tidak berkata-kata kotor dan keji dalam menunaikannya, maka ia bersih dari dosa seperti ia baru dilahirkan oleh ibunya.
           
{ إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً } [الأحزاب:56].
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات. اللهم أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، ودمر أعداء الدين، على اختلاف مللهم يا رب العالمين، اللهم أنزل عليهم بأسك الذي لا يرد عن القوم المجرمين، اللهم وفق المسلمين لما تحب وترضاه، اللهم جنبهم الفواحش والفتن، ما ظهر منها وما بطن. اللهم أصلح أحوال المسلمين في مشارق الأرض ومغاربها، وأصلح قادتهم وأمراءهم، وعلماءهم وشبابهم ونساءهم يا رب العالمين. ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلاً للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم. ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم، وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، واغفر لنا ولوالِدِينا ولجميع المسلمين، الأحياء منهم والميتين، برحمتك يا أرحم الراحمين. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. سبحان ربك رب العزة عما يصفون، وسلام على المرسلين، والحمد لله رب العالمين.

Selasa, 18 September 2012

KISAH YANG SEBENARNYA PEMBAI’ATAN KHALIFAH ALI RA


KISAH YANG SEBENARNYA PEMBAI’ATAN KHALIFAH ALI RA




Terpilihnya Ali ra sebagai khalifah

Setelah terbunuhnya Utsman di tangan para pengkhianat, mereka mendatangi ali untuk menawarkan kepadanya jabatan kekhalifahan, tetapi Ali ra tidak meresponnya. Demikian pula yang dilakukan oleh Thalhah, Az-zubeir, dan Sa’ad bin abi waqqash. Demikian pula dengan semua para ahli syura (musyawarah), mereka menolak jabatan kekhalifan agar tidak terjadi prasangka buruk yang ditujukan kepada mereka dan menuduh mereka telah bekerjasama dengan para pengkhianat yang menjadikan Utsman sebagai korban pembunuhan lewat tangan mereka. Atau mereka sebagai pendorong bagi para pengkhianat dalam melakukan kejahatan-kejahatan mereka. Demikian pula Abdullah bin umar ra menolak jabatan kekhalifahan.

Minggu, 22 April 2012

Hikmah perumpamaan dalam al-qur’an (Surat al-baqarah : 26-28)



Hikmah perumpamaan dalam al-qur’an
(Surat al-baqarah : 26-28)


senin, 23 april 2012

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ (26) الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (27) كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (28)

Cukup Allah bagimu wahai orang yang beriman


Cukup Allah bagimu wahai orang yang beriman



Sabtu, 21 april 2012

الحمد لله الرؤوف الرحيم الودود , والصلاة والسلام على سيدنا محمد الذي وصفه الله تعالى بأنه حريص على المؤمنين , رؤوف رحيم بهم , صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وتابعيه ومن سار على هداه .
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له , وأشهد أن محمدا عبده ورسوله , وصفيه من خلقه وحبيبه .
أما بعد :
Berkata ja’far ash-shadiq ra, “aku merasa heran terhadap orang yang dalam kondisi takut namun ia tidak meminta perlindungan dengan firman Allah ta’ala: “hasbunallahu wa ni’mal-wakiil”, Karena aku mendengar bahwa Allah mengiringi ayat itu dengan firmanNya:
فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ (174)

Sabtu, 21 April 2012

AQIDAH


Amalan tergantung pada niat


Jum’at, 20 april 2012

الحمد لله كثيرا كما أمر وكما حمد نفسه , لا أحصي ثناء عليك , أنت كما أثنيت على نفسك , عز جارك  , وجل ثناءك , ولا إله غيرك . والصلاة والسلام على سيدنا محمد قائد الإنسانية إلى الله , وصاحب المقام المحمود , والدرجة العالية الرفيعة .
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له , وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله . بلغ الرسالة , وأدى الأمانة , وكان رؤوفا رحيما بأمته في كل ما بين أو شرع ...
Segala puji bagi Allah puji-pujian yang tak terhingga sebagaimana Ia perintahkan dan sebagaimana Ia memuji diriNya sendiri, aku tidak membatasi pujian atasMu, Engkau sebagaimana engkau puji diriMu sendiri, sungguh agung kedekatanMu, bertambah mulia pujianMu, tidak ada ilaah selainMu. Shalawat dan salam teruntuk buat penghulu kita Muhammad saw seorang pemimpin kemanusiaan menuju Allah, pemilik maqam yang terpuji, dan derjat yang tertinggi.