Sabtu, 02 Maret 2013

Al-qur’an sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia


Al-qur’an sebab kebahagiaan
Allah ta’ala berfirman dalam Q.s thaha ayat 1-3
طه (1) ما أَنْزَلْنا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقى (2) إِلاَّ تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشى (3)
Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran Ini kepadamu agar kamu menjadi susah;  Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)

Allah ta'ala menurunkan al-qur'an bukan untuk memberatkan manusia, melainkan bagaimana mereka terbimbing sehingga tidak susah, bimbang, ragu, kacau dan galau dalam mengarungi samudera kehidupan. Demikian pula al-qur’an diturunkan sebagai pelajaran bagi orang yang takut kepadaNya.


Al-qur'an sebagai obat penawar dan rahmat
Allah ta’ala berfirman dalam Q.s al-isra' ayat 82
 وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ ما هُوَ شِفاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَساراً (82)
Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Allah ta'ala menurunkan al-qur'an sebagai syifa' (obat penawar) bagi orang-orang yang beriman dengan membersihkan segala macam penyakit yang bersarang dalam diri mereka seperti penyakit syak (bimbang), nifaq, syirik, penyimpangan, ilhad (pengingkaran terhadap wujud Allah), kejahilan dan lain sebagainya dari penyakit-penyakit kronis jiwa lainnya, kemudian menambah stamina keimanan mereka, serta memperbaiki dan meluruskan aktivitas keberagamaan mereka. Al-qur'an juga merupakan rahmat bagi orang-orang yang mengimaninya, membenarkannya, dan mengikuti segala ajaran yang terkandung di dalamnya, karena al-qur'an mengajak dan membimbing manusia kepada keimanan, hikmah, dan kebaikan sehingga  membawa mereka ke surga dan terhindar dari azab neraka. 
Hal ini berbeda dengan kondisi orang-orang kafir, dimana mereka tidak mau menerima kebenaran al-qur'an, seakan-akan telinga mereka tidak dapat mendengarkan hikmah dan kebenaran yang terkandung di dalamnya.

Al-qur'an sebagai petunjuk, pemberi kabar gembira, peringatan, dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman
1.       Menunjuki manusia ke jalan yang lurus dan memberikan kabar gembira, Q.s al-isra' ayat 9
إِنَّ هذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ  يَعْمَلُونَ الصَّالِحاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْراً كَبِيراً (9)
Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

Q.s an-naml ayat 1-2
طس تِلْكَ آياتُ الْقُرْآنِ وَكِتابٍ مُبِينٍ (1) هُدىً وَبُشْرى لِلْمُؤْمِنِينَ (2)
Thaa Siin (Surat) Ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan, Untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman,

2.      Al-qur'an sebagai pemberi peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman, Q.s al-a'raf 1-2
المص (1) كِتابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرى لِلْمُؤْمِنِينَ (2)
Alif laam mim shaad. Ini adalah sebuah Kitab yang diturunkan kepadamu, Maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan Kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

Beberapa hal yang menyebabkan manusia terhalang mendapat hidayah dengan al-qur'an
1.      Dosa yang disebabkan oleh kemaksiatan
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ، فَزادَتْهُمْ رِجْساً إِلَى رِجْسِهِمْ، وَماتُوا وَهُمْ كافِرُونَ (التوبة 9/ 125)
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang Telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

2.      Allah ta'ala menutup pendengaran dan hati mereka
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدىً وَشِفاءٌ، وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ فِي آذانِهِمْ وَقْرٌ، وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى، أُولئِكَ يُنادَوْنَ مِنْ مَكانٍ بَعِيدٍ (فصلت 41/ 44)
Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".

Q.s muhammad ayat 24
(أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا) (محمد:24)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?

3.      Lari dari al-qur'an dan berupaya membuat kegaduhan ketika dibacakan kepada mereka.
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (الفرقان: 30)
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ (فصلت: 26)
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran Ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".

4.      Sifat tidak peduli dan tidak mau menerima pelajaran yang terkandung dalam al-qur'an, Q.s al-isra' ayat 89
وَلَقَدْ صَرَّفْنا لِلنَّاسِ فِي هذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ فَأَبى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلاَّ كُفُوراً (89)
Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran Ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (Nya).
Wallahu a’lam bishshawab.



Referensi:
1.      Al-qur’an dan terjemahannya
2.      Tafsir al-munir, wahbah az-zuhailiy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar