Rabu, 30 Maret 2011

ASAL KEJADIAN MANUSIA


Q.S Al-Mu'minun : 12-14

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)

(12). Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (13). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

Pelajaran yang dapat dipetik dari Q.S Al-Mu'minun : 12-14

1.      Ayat ini menunjukkan keluasan ilmu dan kekuasaan Allah ta'ala yang tidak terbantahkan. Dimana Allah memulai penciptaan manusia dari sesuatu yang mati menjadi makhluk hidup, kemudian menjadikannya dapat berbicara yang sebelumnya diam membisu, dapat mendengar dan melihat yang sebelumnya tuli dan buta, hingga jadilah ia makhluk yang memiliki lahiriyah (jasad) dan batiniyah (ruh), setiap bagian dari anggota tubuhnya menunjukkan kehebatan Allah ta'ala. Adapun orang yang mengingkarinya hanyalah orang-orang yang dikuasai oleh hawa nafsu dan kesombongan yang dilatarbelakangi oleh kebodohan. Proses penciptaan manusia itu diperjelas oleh rasulullah saw dengan sabdanya :
وفي الصحيح عن عبد الله بن مسعود قال : حدّثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إنّ أحدكم يُجمع خلقه في بطن أمّه أربعين يوماً ثم يكون في ذلك علَقة مثلَ ذلك ثم يكون مُضْغة مثلَ ذلك ثم يُرسَل المَلَك فينفخ فيه الروحَ ويُؤمر بأربع كلمات بكَتْب رزقه وأجله وعمله وشقِيٌّ أو سعيد . . . " الحديث
Dalam kitab shahih dari 'Abdullah bin mas'ud ra, ia berkata, rasulullah saw bersabda kepada kami, sedang beliau adalah orang yang jujur dan terpercaya : " sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama empat puluh hari berupa nutfah (air mani yang kental), lalu menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu pula, kemudian Allah mengutuskan malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat hal yang telah ditentukan , yakni : rezki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia…".
2.      Dalam ayat ini, Allah ta'ala menjelaskan proses kejadian manusia dari awal penciptaan hingga akhir. Ini menunjukkan bahwa perjalanan hidup manusia berlangsung dengan proses. Bila manusia ingin ilmu, ia harus mendapatkannya melalui proses, yaitu belajar. Bila manusia ingin harta, maka ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Dan bila manusia ingin dicintai dan diredhoi oleh Allah ta'ala, maka ia harus mendapatkannya melalui proses 'ubudiyyah yang benar kepadaNya. Karena itu, jangan harap manusia dapat hidup bahagia bila ia hanya duduk dengan berpangku tangan saja.
3.      perlu kita yakini bahwa adanya manusia menunjukkan adanya pencipta. Hikmah dari eksistensi (keberadaan) manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah ta'ala. Perkara inilah yang banyak dilupakan manusia sekarang ini. Mereka jauh dari nilai-nilai 'ubudiyah (penghambaan diri kepada Allah), sehingga mereka bekerja (beramal) mencari ilmu, harta, dan persahabatan semata-mata untuk kesenangan duniawi.

والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar