Pengutusan nabi nuh as kepada kaumnya
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا
إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ (1) قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (2) أَنِ اعْبُدُوا
اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ (3) يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ
إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لَا يُؤَخَّرُ لَوْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (4)
Sesungguhnya kami
telah mengutus Nuh as kepada kaumnya untuk memperingati kaumnya sebelum
datang kepada mereka azab yang pedih,
yaitu azab api neraka di akhirat atau azab ditenggelamkan dengan badai topan di
dunia, jika mereka tidak mau menerima dan mengingkari seruan nabi nuh as.
Namun, apabila mereka mau bertaubat dan kembali kepada Allah, maka azab itu
tidak akan terjadi.
Nuh as berkata
kepada kaumnya: "wahai kaumku
sesungguhnya aku ini adalah pemberi peringatan yang jelas kepadamu agar kamu
tidak mendapatkan siksaan yang berat dari Allah ta'ala. Sembahlah Allah ta'ala
tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun, bertakwalah kepadaNya dan taatilah
segala perintahNya".
Makna ibadah
Ibadah ialah nama
atau sebutan yang mewakili segala aktivitas yang dicintai dan diridhai Allah
ta'ala, baik berupa perkataan, perbuatan, yang zhahir maupun batin. Maka
shalat, zakat, puasa, haji, jujur dalam perkataan, menunaikan amanah, berbakti
kepada orang tua, menyambung hubungan silaturrahmi, menepati janji, amarma'ruf
dan nahimunkar, memerangi orang-orang kafir dan munafiqin, berbuat baik kepada
tetangga, anak yatim, orang-orang miskin, musafir, budak, dan kepada binatang,
berdoa, berzikir, dan membaca al-qur'an adalah aktivitas yang mengandung nilai
ibadah.
Demikian pula dengan
kecintaan kepada Allah dan rasulNya, khasy-yah (rasa gentar dalam hati)
kepadaNya, bertaubat, mengikhlaskan hati, sabar menerima hukumNya dan bersyukur
atas nikmat yang diberikan, ridha dengan ketentuanNya, bertawakkal,
mengharapkan rahmatNya, takut akan azabNya, dan lain sebagainya merupakan
ibadah kepada Allah ta'ala.
Sesungguhnya ibadah
kepada Allah adalah tujuan atau puncak dari sesuatu yang paling dicintai dan
diridhaiNya, sebagaimana Ia berfirman Q.s az-zariyat ayat 56:
وَمَا خلقت الْجِنّ وَالْإِنْس
إِلَّا ليعبدون
[56 الذاريات :]
Tidaklah aku
ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk menyembahKu.
Karena ibadahlah
Allah ta'ala mengutus semua rasulNya, seperti perkataan nuh as yang mengajak
kaumnya untuk beribadah, q.s al a'raf ayat 59:
{اعبدوا الله مَا لكم من إِلَه غَيره}
Sembahlah Allah,
kamu tidak memiliki Tuhan selaiNya.
Makna takwa
Takwa ialah
melaksanakan perintah Allah ta'ala dan menjauhi segala perkara yang
diharamkanNya dan segala yang mengandung unsur dosa.
Buah dari ketaatan:
- Mendapatkan ampunan dosa dan kesalahan
- Dipanjangkan umurnya
Ketahuilah
bahwasanya apabila ajal telah sampai, maka tidak akan diundur walau sedetikpun.
Betapa butuhnya kita kepada ampunan Allah ta'ala
Tabiat manusia
adalah suka melalaikan segala kebaikan, melakukan apa yang menguntungkan
dunianya, dan sering berkeluh kesah dengan apa yang terjadi. Sedikit sekali di
antara mereka amalannya yang berorientasi akhirat.
Allah ta'ala
berfirman Q.s al-ma'arij:
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ
هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ
مَنُوعًا (21)
Tetapi mereka tidak
sadar hakikat yang diperbuatnya itu, apakah bernilai ibadah atau tidak.
Hakikat panjang umur
Makna dari umur yang
panjang adalah keberkahannya. karena seseorang apabila memiliki keimanan dan
melaksanakan ketaatan seakan-akan ia memiliki umur yang panjang walaupun pada
lahirnya ia memiliki umur yang pendek. Namun sebaliknya, apabila seseorang yang
suka bermaksiat dan kufur maka seakan-akan umurnya itu pendek (waktu terasa
singkat). Berapa banyaknya orang memiliki umur yang panjang tetapi tidak
benilai dalam pandangan Allah ta'ala, karena ia mempergunakan untuk kemaksiatan
kepadaNya. Dan kita juga lihat, berapa banyaknya orang yang memiliki umur yang
pendek, namun sangat berharga di sisi Allah ta'ala, karena ia pergunakan untuk
ibadah yang berorientasi pahala akhirat.
Oleh karena itu,
orang yang berakal adalah orang yang bersegera melakukan ketaatan sebelum
datang azab yang menyiksa, karena apabila Allah ta'ala memerintahkan untuk
menyiksa hambaNya, maka tidak ada yang dapat menolak dan menahan datangnya azab
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar